Logika Bukan Nalar Tuhan

Inilah Era generasi baru,
Yang menuhankan akal pikiran,
Dan membunuh hati nurani.
Percaya tak percaya kita telah berada dizaman tersebut.
Bahkan kita sendiri mengalami.
Semoga kita semua tetap dalam lindungan dan keridha'an Allah,
Dan inilah puisinya,
Selamat membaca.

Logika Bukan Nalar Tuhan

Bukannya tak boleh gunakan akal nalar logis
Hanya saja harus paham ihwal guna akal nalar

Allah tak mengambil ilmu dengan mencabut dari hambaNya
Melainkan dengan mewafatkan para ulama
Sehingga manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin
Yang berfatwa tanpa ilmu
Sehingga sesat dan menyesatkan

Banyak orang pintar tapi bodoh
Yang cerdik melakukan makar dengan Allah
Mengandalkan hawa nafsu dan akal intelektual
Mereka Tuhankan akalnya
Dan nafsu syahwat referensinya

Pada era global village
Didukung dengan percepatan teknologi informasi
Manusia dituntut tanggap perubahan yg terjadi
Manusia dicekoki secara instan oleh kekuatan informasi
Yg datang bagai bah membanjiri

Belajar, diajar, dan mengajar tak lagi dijalankan dengan baik dan
benar Menuntut ilmu banyak tak buat diri rendah hati dan takut pada
Ilahi
Menuntut ilmu tinggi justru untuk makar terhadap Ilahi
Dan berlaku sombong pada sesama insani

Inilah fenomena sosial yang sedang melanda negeri kita
Inilah kegagalan pendidikan nasional
Target lulus 100% dikejar secara brutal
Dan dengan cara tak halal
Mereka telah lepas dari fitrah terhadap Tuhan
Proses belajar mengajar tak lagi menggunakan azas iman sebagai dasar
Mencari selembar sertifikat
Mencari selembar ijasah
'Certificate is everything'

Inilah tahun-tahun tipu daya
Pendusta dibenarkan
Orang jujur didustakan
Pengkhianat dipercaya
Orang amanah dianggap pengkhianat
Dan muncullah ru'aibidhah
Yaitu orang-orang bodoh
Yang berbicara persoalan orang banyak

Banyak orang pandai bicara agama hanya dengan akal
Jika cocok menurut akal
Maka cocok dan masuk akal
Jika tidak sesuai dengan nalar
Maka bertentangan dengan akal
Padahal tak semua masalah agama dapat dinalar
Namun cukup percaya dengan iman

Negeri kita dalam cengkraman IMF Dengan sistem korporatokrasi
Dengan sistem kapitalisme
Dengan sistem materialisme
sebagai gaya hidupnya

Ilmu agama dikesampingkan
Mengejar gelar dan titel kesarjanaan hanya untuk status sosial
Hingga banyak orang terpelajar
Namun hatinya hampa dari katauhidan
WaliNa'udzhubillah
Wallahu a'lam

Oleh: Rochmatul Hidayah
Advertisement