Puisi perjuangan, Dapur Cinta

Hidup adalah perjuangan. Begitu juga dengan cinta, harus diperjuangkan
walau saat di dapur sekalipun. Anda ingin tahu bagaimana perasaan ini
memperjuangkan cinta saat itu?
Silahkan baca puisi berikut.

Dapur Cinta

Adzan subuh berkumandang
Ku buka pandang
Ku buka lentera hati
Aku harus bersuci
Untuk penuhi hak Ilahi

Hati ini bimbang
Subuh telah usai
Namun belahan jiwa tak kunjung tiba
Betapa rindu diri ini
Betapa syahdu wajah ini
Serasa ingin kujatuhkan sebutir mutiara kesedihan dari mata yang sembab ini

Ada apa gerangan
Aku terus menantinya
Aku harus tetap hidup untuk menyambutnya

Kumulai dengan bismillah
Kususuri lantai rumah
Hingga tiba di kantor dinasku tercinta
Dapur...

Menepis sedih dalam hati
Ku hibur diri
Ku akan masak nasi dan telur bali
Kusiapkan bahan dan telur matang
Kubuat bumbu yang spesial
Cabe merah brambang bawang
Tak lupa kutambahkan ketumbar

Dasar hati bimbang
Ambil ketumbar salah merica
Ambil bawang salah kemiri
Harusnya diulek malah kuirisi
Haduh, masakanku jadi tak karuan
Disertai hati yang kegalauan

Sialan..
Gara-gara cinta
Telur baliku rasa merica
Ya sudahlah...
Aku masih bisa tabah
Dalam penantian disertai sarapan
Nasi uduk dan telur bali rasa merica

Namun akhirnya..
Kau datang juga dengan senyum ceria
Dan beriku kecupan di wajah
Sungguh mesrah
Telur bali mericaku kini taklah berguna
Kecupanmu cukup sebagai pengganti sarapanku
Terimakasih sayangku

Oleh: Rochmatul Hidayah
Advertisement