25 PUISI RENUNGAN TENTANG IMAN DAN AMAL SOLEH

25 PUISI RENUNGAN TENTANG IMAN DAN AMAL SOLEH

Berikut ini adalah 25 kumpulan puisi renungan tentang iman dan amal soleh dari teman Group Puisi Online di facebook . Sengaja tema puisi Jaga Iman dan Amal Soleh ini di pilih , guna menghadapi kemajuan jaman yang semakin pesat , jangan sampai lupa dan lengah bahwa secanggih apapun dan semaju apapun, jaman tak bisa mencegah kematian dan menunda penuaan , di sini mengajak kita untuk sadar benar bahwa apapun yang kita lakukan adalah ujian . Ok, inilah 25 puisi renungan yang kami maksud.

25 PUISI RENUNGAN TENTANG IMAN DAN AMAL SOLEH


1. TAKUT JIKA TAK BERIMAN

Gemetar hati jika robbi memperlihatkan kuasanya
Takut jikalau kumati dalam keada'an kafir
Takut jikalau kudapati aku dalam situasi kemurka'annya
Aku takut karena keta'atanku kepadamu kurang ya robb
Astagfirullah al-adziim

Ketika hari yang engkau janjikan sudah sangat dekat
Semoga iman dan keta'atanku kepadamu kokoh
Tak tergoyahkan oleh apapun
Aamiin ya allah yarobbal'aalami
in

Mati dlm keada'an Khusnul khotimah itulah harapan kita
Jannah adalah tujuan kita
Ingin kita termasuk penghuni jannahnya
Allahumma aamiin yarobbal'aalamiin

By Bibi Alfan
 
2. Rasaku Tak Menentu..
 
Semakin tersayat sepi sendiri..
Saat Rembulan begitu tinggi..
Hanya satu saja inginku..
Kembali mengabdi padamu Ya Robbi..

Rasaku tak menentu
Serba Salah sebab dituju..
Diam pun aku tak mampu..
Melangkah Mati menjadi pijakan terakhirku..

Mesti bagaimana aku menyikapi..
Simalakama yang kuhadapi..
Hanya kembali berserah
diri
Sebelum terbujur kaku di sesali...

Masihkah engkau belum puas.
Mengeja Rindu sesaat nikmat..
Sungguh tiada ingin berprasangka ..
Hanya Pada Mu Tuhan Ku pasrahkan SegalaNYA..

-----Julia.....
 
3. SUCI HATI LUHUR BUDI

Siang malam jadii pelajaran
Waktu berjalan jadi renungan
Cepat lambat hidup kita tinggalkan
Setelah itu tutuplah harapan

Badan di bungkus kain kafan
Terbujur kaku di lobang sendirian
Tak ada guna lagi kecantikan dan ketampanan
Percuma semua harta keluarga dan kedudukan.

Sendiri gelap dan pengap
Jangan lalai jangan lelah
Saat itu kita sudah mati
Semua amal di tutup tiada guna lagi.

Mumpung masih hidup hari ini
Kita jalani wasiat nabi dan kyai
Hati suci luhur budi
Buat bekal nanti sewaktu waktu kita mati.

BY : Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
 
4. KU TITIP SENYUM SUCI..

Yaa Raahmaan ...Yaa Rahiim..
Tak lagi hanya di ucap kata..
Terus menyapa Mesra dalam Jiwa...

Kau yang di sana...
Dimanakah Suara SuciMu..
Tak hanya gejolak menghentakkan jiwa..
Ataupun melempar beribu lembar kusam tercela..

Terus mencari Jati diri yang sudah terpatri Rapi..
Hingga kembali berbenah ikhlas..
Menyapa dalam Senyum Suci...

By...Julia
 
5.  OASE JIWA BERJELAGA

Swasmita tlah melerai hari
Sang malam pun menghampiri
Namun riuh dunia tak jua bertepi
Hingga saat waktu seketika terhenti

Di ujung malam yg tak bergeming
Tafakur jiwa merangkak hening
Bercermin diri tuk berevaluasi
Tuk menatap jelaga candala diri

Rintih hati memekik rasa
Betapa rendah & nista
Jiwa ini bersemai dosa
Sebanyak buih di samudera

Oase jiwa berjelaga
Menghibaku memohon ampunan-NYA
Tersadar rapuhnya imanku
Hingga tak terarah jalanku

Oase jiwa berjelaga
Menengadah hastaku memelas harap kasih-NYA
Teruntuk kembali merengkuh cahaya agung-NYA
Sebelum jiwa ini kembali pada-NYA

BY : OCTA VY
 
6. Di Bawah Panji Syafaat Nabi

Saat sholawat telah di ucapkan
Doa doa di panjatkan
Puja puji di sampaikan
Syukur atas semua pencerahan

Untukmu nabi akhir zaman
Penerang saat dunia di rundung kegelapan
Pencerah saat dunia di selimuti kebodohan
Berkat jasamu kita jadi munusia beriman

Kini waktu telah berganti
Cobaan hidup kian menjadi jadi
Dengan sholawat aku berharap
Semoga aku tetap di bawah
Panji Syafaatmu Ya Nabi
Kuat iman Kuat Islam
Dan berkahir dengan kebahagiaan.

By. Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
 
7. Lebur Diri Bahagaia Abadi

Tata titi hidup sejati
Tiada ada kemudian mati
Gunakan kesempatan sebelum kehilangan
Jangan sampek berkahir penyesalan tanpa kesudahan

Ada karena di adakan
Di ciptakan bukan kebetulan
Semua di rancang dan di rencanakan
Dialah tuhan maha pencipta semua keadaan

Kematian lebih dekat dari harapan
Lebih nyata dari pandangan
Hadapi dengan tenang penuh keyakinan
Percaya wasiat nabi akhir zaman
Apa yang di perintahlan adalah perintah tuhan.

By. Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
 
8. Menang Jiwa Tenang

Di saat banyak orang cari pasangan
Di saat banyak orang berlomba cari pengakuan
Di saat banyak orang berebut perhatian
Di saat itu akan banyak pertikaian

Fitnah caci maki jadi hobi
Baik buruk benar salah tiada beda lagi
Semua di ukur dengan materi.
Bangga saat dapat populeritas diri.

Jangan terlena jangan tertipu
Tetaplah pegang perintah tuhanmu.
Dunia akan kita tinggalkan
Dan amal akan di perhitungkan.
Tetap di jalan kebenaran
Percaya sesulit apapun Tuhan akan memberi pertolongan.

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat 
 
9. SENANDUNG LIRIH QALBU

Di sudut lakuna sukma
Semua berjalan dalam ketetapan-NYA
Ku berserah berpasrah pada-NYA
Jiwa raga dalam genggaman-NYA

Senandung lirih qalbu
Ku agungkan nama-MU
Ya Rabb luruhkan kerasnya hatiku
Agar diri tak angkuh & serakah

Senandung lirih qalbu
Berdzikirku mendekap cinta & kasih-MU
Hingga cinta-MJ segalanya bagiku
Tiada cinta seindah cinta-MU

Ya Rabb rengkuh jiwaku
Kala tersesat arah langkah hidupku
Curahkan slalu cahaya hidayah-MU
Tuk gelap jiwaku

By : Octa Vy 
 
10. Airmata Tanpa Guna

Selagi sempat dia sepelekan
Selagi hidup dia remehkan
Sok kritis tanpa keahlian
Sok tahu tentang kehidupan

Bangga dengan dosa yang ada
Terjerumus jauh di lembah nista
Dia pikir dengan kata maaf akan selesai semua
Baik buruk dosa pahala itu rekayasa.

Lupa bahwa kebenaran telah di tetapkan
Dan keburukanpun juga di tentukan
Jika salah nerakalah tempatnya
Jika benar sorgalah tempat tinggalnya

Air mata penyesalan tidak merubah keadaan
Permohonan maaf tidak lagi di hiraukan
Waktu hidup kemana saja
Sekarang sedihmu tiada guna.
Dan tinggalah di neraka selama lamanya
Iya abadi selamanya.
ABADI

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
 
11. Riang Hati Jiwa Ceria

Karena taat pada tuhanya
Hidup di permudah semua
Tak pernah bingung cari pasangan
Di beri mapan sandang pangan dan papan

Hidup senang atas dasar iman
Ikuti panduan sesuai alquran
Waktu luang baca sholawatan
Kirim puja puji pada nabi akhir zaman

Betapa bahagia jiwapun tenang
Serba indah dan enak di pandang
Allahu robi pujiku untukmu tanpa kesudahan
Ya Nabi Syafaatmu selalu ku harapkan.

By. Abunawas Joyobinangun Hadiningrat.
 
12.  Kemana Usia Pergi

Seperti ada yang hilang
Tak mungkin akan terulang
Diam tanpa suara pergi tak pamitan
Kesempatan itu tinggal kenangan

Umur terus maju berjalan
Sedetikpun tak bisa di hentikan
Satu persatu urusan terus datang
Sementara kemampuanku terus berkurang

Tuhan... Maafkan hamba yang lalai
Oga susah maunya hidup santai
Nyatanya sakit gigi tak bisa di wakilkan
Absen mati tidak terima di elakan.

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat
 
13.  KASIHNYA yang ABADI

Ingin kuberlari kepadanya menuju peluknya
Mengadu dengan segala kesahku
Memohon ampunan untuk dosaku
Inginku didekap olehmu wahai Robbku

Inginku kau usap keningku
Dalam belaian kasih sayangmu
Lindunganmu yang selalu menaungiku
Tak ku harap pergi walau sesa'at

Tertatihku merintih pedih
Sesak didada terasa sangat
Sa'at kasih sayangmu nyata menyentuh kalbuku
Hanya sesal yg tersisa
Teringat masa-masa bodohku yg lalu

Wahai sang mu'minin mu'minat
Tuhanku lebih sayang kepadamu
Dia ambil angkat ruhmu terlebih dahulu
Agar kau tak merasakan kedatangan yaumil akhir yg amat mengerikan

Ya robbi jauhkanlah kami dari fitnah yg menyesatkan
Aamiin yarobbal'aalami
in

Coretan: Bibi Alfan
 
14. Saat Imanku Lumpuh
 
semakin jauh jalan kutempuh
semakin lelah aku tuk melangkah
hari hariku sunyi seakan tiada arti
tanpa hadirmu tuk menemani'''

aku yang terdiam dalam kebimbangan
mencari jawaban dalam biduk keresahan
aku yang terdiam dalam kesunyian
menanti hadirnya setitik kebahagia'an

sunyi yang kini aku rasakan semakin dalam
sepi yang aku dapatkan kini kian menghampiri
tertunduk sunyi dibalik penantian
terkulai lemas diambang keresahan'

oh''aku. kemanakah harapanku berlalu
oh..aku , dimanakah kan kutanam rasa rinduku
Allah tolong hambamu bantu aku
Selalu istiqomah ibadah kepadamu

By: @jasablog
 
15.  Saat Senjaku Menyapa

Kala senja telah hadir menyapa
memeluk erat mengganti perjalanan
mewarnai kebesaran dari ALLAH swt
agar kita sadar dan tidak terlena berpijak didunia fana

Ketika cahaya senja telah mewarnai dunia
semilir angin berhembus menerpa layunya rerumputan
Menawarkan kesejukan pada jiwa jiwa yang gersang
agar kita sadar bahwa hidup ini hanya persinggahan,

ketika senja semakin menjelma
Mengiringi cahaya mentari yang semakin sirna
memperlihatkan sebuah keagungan''dari
yang kuasa
akan kah kita terpaku pada kesombongan'

perhatikanlah wahai sahabat
Atas nikmat yang telah kita dapat
adakah kata syukur dibibir yang terucap
kata syukur atas segala nikmat yang kita dapat.

By :Lidya Lidya Syair
 
16. CINTA MENYAPA

cinta tak memandang miskin ataupun kaya'''
cinta tak memandang wanita ataupun pria''
cinta tak mengenal waktu dan usia''
karna cinta itu buta''''

cinta ibaratkan segenggam berlian
bila tidak hati hati dalam memegangnya
berlian itu bisa berjatuhan dan hilang
karna cinta sangatlah berharga

cinta bukan tentang harta dan tahta
melainkan cinta itu tentang rasa
bila hati sedang terluka maka cintalah pengobatnya
bila hati sedang bahagia maka cinta pula teman setianya
cinta bagaikan org buta yang berjalan''
hanya meraba dan merasa serta tak bisa memandang'''

Dekat dekatlah pada tuhan
Agar kita selelu dapat perlindungan
Di permudah segala urusan
Hidup tenang penuh kebahagiaan

By: Kartun Muslimah
 
17. "DI 1/3 MALAM KU"

Lunglai ragaku tanpa daya
Air mata seolah menganak sungai tanpa mampu ku cegah
Getir,,,
Sakit,,,
Dihampar sajadah
Jiwaku seolah hilang dari raga

Dingin dan beku seakan ku telah ditinggalkan oleh nyawa
Membisu dan kelu
Satu demi satu memori itu berpendar
Memutar lagi kelamnya masa silam
Tentang aku yang jatuh begitu dalam

Ya Robbi,,,
Masih pantaskah aku bersimpuh diri
Masih layakkah aku memohon ampunan dari MU ya Illahi
Setelah begitu jauh langkahku meninggalkanMU
Setelah begitu kelam ke nistaan yang kujalani demi sebuah hawa nafsu

Ya Robbi,,,
Di 1/3 malamku kini
Ketika hanya air mata yang jadi teman dalam sunyi
Dan tak sepatah kata pun yang mampu terucap lisan ini
Masihkah Engkau sudi memandang hambamu yang hina ini???

Tuhan,,,
Tiada satu pun kini yang menjadi harapan
Terlunta jiwaku dalam lumpur dosa tanpa bertepi an
Hanya keharibaanMU lah kini semua kusandarkan

Ya Robbi,,,
Berilah aku kesempatan untuk kembali
Bertaubat atas segala khilaf dan dosaku selama ini
Rengkuh aku dalam kebesaran kasihmu yang maha suci
Agar hidayahmu mampu ku genggam hingga nanti
Sampai detik ku harus pergi menghadapmu ya Illahi Robbi

By : Arini Eka
 
18. Aku Dan Tadabur Sunyi

Kulihat... diri yang begitu nista..
lumpur khilaf dan nafsu melumuri raga yang berdiri tanpa kuasa..
Dan kulihat.. saat diri yang jatuh dalam kubangan dosa itu tertiup rahmatNYA,

sebuah tiupan lembut yang mengguncang jiwa..
DIA yang begitu sempurna, DIA yang menggerakkan awan yang menurunkan curahan rahmatNYA..
DIA basahi lumpur kehinaan itu dengan air yang suci..

DIA yang memanggil dengan lembut, mengajakku berdiri tegak, melawan terik mentari dan berjuang lalu kembali seperti hewan-hewan yang telah kenyang ke peraduannya..

Dengan begitu, DIA menjadikanku begitu indah sehingga bulan dan bintang mengirikanku..
Kembali ku tatap mega yang luas terpapar indah..

Menyadarkanku akan realita yang masih berjalan,
waktu demi waktu terus berganti mendekatkan diri pada sang adzal..
Kembali pada saatnya bertemu denganNYA..
Bertemu dengan Sang Pemilik Mega nan Benderang

By. Aisyah
 
19. BUKAN HANYA DUNIA

Setiap langkah akan dicatat
Setiap waktu akan dipertanyakan
Akankah hidup terhempas lepas
Tanpa arah yang dituju

Dunia menawarkan segala nikmat
Namun hanya kenikmatan sesaat
Akhirat mengekalkan kehidupan abadi
Yang hanya teruntuk ketaqwaan

Manusia disibukkan dengan harta
Tahta mampu memalingkan Akhirat
Hingga hati mulai kering
Dan dunia penuh ketamakan

Renungkanlah kembali janji Tuhan
Janji yang pasti ditepati
Godaan yang memang diperuntukan
Namun iman labuhan terakhir

By : Nuraini Zainal Chaniago
 
20. Awali harimu dengan ucapan Bismilah...

Saat melangkahkan kaki kananmu...
Berkah awal hadapi awal permulaan hidupmu..
Dalam Dingin merasuk gelisah ke dalam hati..

Tafakur sunyi hadapi hikmah terpenuhi..
Bulir kristal air mata jatuh di atas sajadahku..
Bersama luruhnya hingar bingar Riuh suara batinku...
Terus tercatat sejarah hidup dalam berhijrah..

Bila kemaren itu adalah sampah..
Semoga hari esok adakah nafkah bersama harapan dan doa nan Cerah..
Selalu di penuhi berkah melangkah dalam lindunganmu Ya Robbi..

Ridhoi langkah kami tuk senantiasa terus berbenah diri ..
Sucikan hati dari prasangka dan hingar bingar duniawi....

By...Julia
 
21. Andai Saja Iman In

Seandainya imanku bagai mentari
Maka kan ku terangi seluruh bumi
Agar semua dapat menikmati
Seandainya imanku bagai rembulan
Kan kuterangi malam kelam
Agar kegelapan tak menakutkan
Seandainya imanku bagai bunga
Ku kan hiasi seluruh dunia
Agar indah dan penuh rupa
Kini imanku bagai biji sesawi
Yang meski kecil dan tiada arti
Namun kan segera besar dan bersemi
 
By: Muslimah 
 
22.  Karena Waktu Berjalan

Bak Oase di Gurun Sahara
Yang kering dan kerontang
Jiwa terkikis iman mulia
Ketenangan batin tercabik-cabik

Dunia penuh teknologi canggih
Setiap insan ingin menguasai
Hingga bersaing siang malam
Panggung sandiwara menyita masa

Larung pelita dunia istimewa
Batin terkikis ilmu agama
Tekanan menjadi himpitan raga
Namun waktu tak menunggu

By : Nur'aini Zainal Chaniago
 
23. AMPUNI AKU ROBBI

Bersama tenggelamnya senja
Seiring gelap menjelma
MalamMU menyapa semesta
Ku pasrahkan segala lelah
Diantara do'a-do'a
Bersama bulir basah
Juga tangis tak bersuara

Ampuni aku Robbi
Untuk kelemahan hati ini
Untuk ketidak mampuanku kendalikan diri
Untuk segala yang buatku jatuh
Pada sesuatu yang buatku terbelenggu

Dalam remangnya "cahaya"
Aku terus mencari
Dalam terseoknya langkah
Tetap kubertahan dalam jalanNYA
Meski hingar tak jarang buatku hampir terlena
Namun dalam rapuh kucoba tuk tak tersesat dalam gemerlapnya

Ya Robbi,,,
Tak pernah terhenti pintaku
Tetap rengkuh aku dalam kasih sayangMU
Meski berkali aku jatuh
Walau tak terhitung lagi khilaf dosaku
Izinkanlah aku kembali bertaubat memohon ampunanMU

By : Arini Eka
 
24. Hijabku Teman Syurgaku

Luasnya tatapanku terhadap dunia
Dan jauhnya langkahku sepanjang jalan
Tentu banyak rintangan yang harus ku lawan
Bertemankan kerudung panjang
ku siap menerjang pahit manisnya kehidupan

Uluran kain menjulur yang menutup pandangan
Setiap mata manusia yang tak pantas menatapnya
Menyelamatkan dari panasnya jahannam
Yang menyala bagi wanita pengumbar aurotnya

Hijabku...
Pelindung dari mata yang penuh dusta
Penyelamat jiwa untuk tetap istimewa
Sahabat yang akan membawa ku ke Syurga
Ia setia menjaga maruahnya seorang wanita

Ohh ..hijab...
Indahnya kau penyempurna kecantikanku
menambah terjaganya diriku dari omongan palsu
Menutup mahkota teristimewa dalam diriku
penolong dari panasnya dunia setiap waktu

Wahai hijab.....
Tetaplah kau indah diatas kepala dan menjulurlah diseluruh tubuh....
Menepiskan angin yang menerpa dalam setiap gemuruhnya...
Dari cela cela setiap aurat yang harus dijaga dan diselamatkan dari mata-mata pendusta..
Jauhkan diriku dari godaan dan prasangka..

By; Anggun .


25. Genggamlah iman bersamaku

Inginku memiliki mu wahai tulang rusukku...
Betapa dahsyat harap ku padamu
Seperti deburan ombak yang menghantam kerasnya bebatuan...
Duhai pemilik hati dekatkanlah diriku dengan dirinya..

Iman dan taqwa mu meluluhlantahkan sanubariku
Membuatku kagum akan dirimu
Inginku kau menjadi imam ku
Genggamlam iman bersamaku..

Bimbinglah aku menuju jalan yang kau ridhoi..
Cinta dan kasih sayang mu yang tulus karena Rabb-Mu
Seakan tanpa ikatan menuju ikatan yang halal
Genggamlah iman bersamaku...

Cintailah aku seperti aku mencintaimu karena Allah...
Ingatkan lah aku..tegurlah aku
Genggamlah iman kita menuju jannah-Nya

#Gengganlah iman bersamaku
By : Farisa Farisea Istiana.
 
Demikian 25 Puisi renungan tentang Iman dan amal soleh , semoga bermanfaat,maafk jika salah ketik dll.
Read More
25 PUISI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DONGGALA

25 PUISI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DONGGALA

Untuk mengenang tragedi Gempa Bumi Dan Tsunami Palu Donggala yang terjadi pada hari Jum'at Tanggal 28 September 2018 pukul 18.08 WITA yang menelan ribuan korban dan tenggelamnya beberapa desa seperti petobo jono oge dll tenggelam lumpur dan bergeser sampai 3km . Sungguh menyedihkan .
25 PUISI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DONGGALA

Puisi-puisi ini di buat khusus untuk mengenang tragedi tersebut, agar bisa jadi pelajaran kelak bagi generasi kita selanjutnya, agar siap tanggap dengan gejala alam yang ada di sekitar kita. Berikut ini puisinya , selamat menikmati .

Sandal Jepit Eneng

Kenal sebatas dunia maya
Gadis manis ceria gokil punya
Foto gaya selebritis dunia
Padahal hp pinjam temanya

Hidup apa adanya tetap bahagia...
Gadis belia dari dunggala
Kini tinggal nama terkena bencana
Hanya sandal jepit tinggalkan pesan
Kini dia telah tiada.
Selamat jalan eneng... Semoga kau di terima di sisinya. Amin....

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat


Rindu Kampung Halaman

Tak tahu kemana nanti pulang
Semuanya telah musnah hilang
Sanak keluargapun tidak ada nisan
Yang ada tinggal kenangan

Di tanah itu masa kecilku
Di kampung itu ku di lahirkan
Di desa itu ku di besarkan
Di tanah itu ku rasakan hangat peluk ibu.

Kemana Layangan buatan bapak.
Hilang lapangan main bola sepak
Aku rindu kampung halaman
Yang hilang di telan ganasnya Alam.

By : Abunawas Joyobinangun Hadiningrat


UNTUKMU KAMI ADA

Jangan menangis saudaraku
Usaikan basah yang jatuh dari sudut-sudut matamu
Bukan karena kami tak mengerti
Akan duka yang kini menyelimuti

Sungguh....,
Kami juga merasakan perih
Atas apa yang kini terjadi
Karena dukamu juga laraku
Dan airmatamu juga tangisanku
Ratapanmu juga rintihan pilu hatiku

Meski jarak memisah
Tapi sakitmu sakit kami jua
Percayalah....
Untukmu kami akan selalu ada
Menemani dalam melewati prahara
Menjaga lewat do'a-doa
Karena raga tak mampu menghantar langkah

Tetaplah tegar saudaraku
Jangan patah dan berputus asa
Mari bersama kita memulai semua
Bangkitlah dengan semangat yang tersisa
Sambutlah matahari esok yang kan menghantar bahagia

By : Arini Eka


 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <img alt="25 PUISI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DONGGALA" border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW2oZ2BnGbcqUsbMnf8j2DxP30DBz6m1Xb_GL9tZkau6nzwCFzXtgweYTAzwb_vcE9fftxOWxiI-CTYVccucOoxaPVEN6BfgclRRcL6OP2SHSbOypfdUiNSlPBC2GrMTYtT-asiUQb-IM/s1600/017990200_1538545735-JOkowi_WN_Korsel.jpg" title="25 PUISI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DONGGALA" /></div>
Pojok Tenda Pengungsian

Yasin..... lirih bocah pecah sepi
Sendiri tanpa sanak saudara lagi
Malam dingin lapar menyapa
Bocah pasrah dengan air mata.

Merunduk terisak tak tau harus bagaimana
Habis kata kata hanya ada pinta
Baca ayat pelajaran TPA
Yang entah di mana sekarang Ustadzahnya.

Masih dalam merinding ketakutan.
Bocah terus berusaha melafalkan
Apa saja yg pernah dia hafalkan.
Berharap tenang datang pencerahan.

Tatapanya jauh.... memandang langit
Berharap ada keajaiban
Bertemu ibu bapak yang hilang belum di temukan
Sambil berkata bapak ibu ku tunggu di pojok tenda pengungsian.

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat


Donggala Kami Bersamamu
Oleh: Idung

Senja itu datanglah duka
Serupa tangis yang membuncah
Alamku berguncang, ia resah
Sunsetku hantarkan dahsyatnya air bah

Senja itu adalah luka
Penjuru negri mendengar ratapmu
Alamku berguncang, ia lara
Sunsetku membawa haru biru

Sapuanmu pisahkan anak dari ibunya
Kekasih dari belahan jiwanya
Gembala dari ternaknya
Guncangan dan sapuanmu duka

Kami dengar jeritmu donggala
Juga ratap pilumu palu
Tegarlah, mari bangkit bersama
Do'a kami dinadimu



Celana yang hilang

Ini bait versi dagelan
Biar ada tawa di tengah tangisan
Toh air mata tak merubah keadaan
Jika hanya kata tanpa tindakan.

Celanaku hilang saat bumi berguncang
Hadiah dari bapak hasil ngutang
Ku tinggal lari tunggang langgang.
Entah melayang atau di ambil orang.

Celanaku sayang celanaku malang
Aset terakhir pemberian bapak sebagai kenangan.
Celana baru gambar ronaldo
Padahal aku ingin gambarnya upin ipin.😭😭😭😭😭


25 PUISI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DONGGALA
By:Abunawas Joyobinangun Hadiningrat

PETOBO TINGGAL KENANGAN

Jungkir balik sekampung lenyap sekejap
Harta benda habis di telan bumi
Harta tahta cantik body tiada arti
Semua ludes ambles tanpa titi.

Bencana gempa habiskan semua
Sebuah desa tinggal nama
Tinggal cerita dan airmata
Hanya doa yang kita punya

Sabar sabarlah hati keluarga
Tenangkan jiwa dan raga
Kita bersaudara gandeng tangan...
Mari bersama kita jemput bahagia.

Biarlah petobo tinggal nama
Persaudaraan kita selamanya.

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat



Semua sama dalam musibah

Allahu akbar gema'an ribuan manusia d awal senja
Izazul zilatil berguncang semua
Atas kehendak sang jabbar
Tarikan kedua semua terhempas tanpa mengenal si kaya

Dibalik musibah ada pembelajaran
Bagi mereka yg memahami
Bahwa sanya semua bisa musnah
Hanya dengan kalimat KUN FAYAKUN

Apalah kita yg d muka bumi
Jikalau sudah begini...
Sikaya dunia mengharap bantuan Simiskin yg kaya hati
Karena semua sama d mata sang maha kuasa

By: Bibi Alfan


MUSIBAH MENIMPA SAUDARAKU

Pilu menyayat relung jiwa
Buliran air mata jatuh d atas tubuh saudaraku
Jasad-jasad bergelimpangan terhempas kemurka'an
Sedih pilu bersatu padu

Sang ibu mencari anaknya yg hilang tertelan lumpur
Disa'at saudar menjerit mencari dimana keberada'an sanak yg lain
Ya allah berilah mereka ketabahan...
Agar semua berlalu dengan mudah bersama cucuran air mata kami

Sapuan musibah air bah
Menjadi tanda kekuasa'anmu
Bahwa harta benda yg d tumpuk sebanyak apapun
Kelak tiada berguna

Tulisan: Bibi Alfan


Tetaplah Optimis Jangan Pesimis

Harta nyawa boleh hilang
Toh semua itu memang titipan
Tetaplah pegang teguh iman
Tatap masa depan penuh keyakinan.

Yang tiada mari kita doakan
Semoga di sana temu kebahagiaan
Di sini mari kita berjuang
Dirikan puing puing sisa harapan.

Bangsa kita bukan bangsa egois
Yang diam diri saat saudaranya menangis.
Tetaplah optomis jangan pesimis.
Yang tenang janganlah menangis.

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat


DI AMBANG SENJA

Diambang senja
Kala pekik histeris mengangkasa
Jerit tangis pecah
Bersama gulungan dahsyat menyapu daratan tanpa sisa

Dalam hitungan detik
Damai terenggut
Puing-puing berserak
Menyisakan ratapan dari begitu banyak kehilangan

Gempa meratakan segala yg ada
Tsunami menggulung setiap yang dijumpainya
Tinggal lah raga-raga lelah
Jiwa-jiwa pasrah
Bersama puing yang tak mampu bersuara

Rusak semua seolah binasa
Diambang senja semua musnah
Apa gerangan yang terjadi sebenarnya
Mengapa semua luluh lantak dalam sekejap mata

By : Arini Eka


Gempa Palu Dan Dunggala

Aku tak tau kau di sebelah mana
Namamupun baru ku dengar di telinga
Itu juga hanya lewat berita
Saat kau terkena gempa.

Bagiku kau adalah saudara
Sebangsa senegara bahkan mungkin seagama.
Atau paling tidak kita sama sama manusia .
Semoga kau sabar atas bencana yg menimpa.

Doa doa kita untuk kalian semua.
Tenang bala bantuan pasti datang.
Bangunan akan kita dirikan
Sakit kita obatkan dan semoga dalam waktu dekat tak ada lagi kelaparan.

Yakinlah ...kita bisa hadapi semua.

By : Abunawas Joyobinangun Hadiningrat



SAMPAI KAPAN LAGI

Saat bumi kencang di guncang
Air laut keras di tumpahkan
Semua porak poranda berantakan
Luluh lantak punah musnah tanpa jejak

Pekik Jerit tangis ketakutan
Meraung raung pontang panting bingung
Ibu gendong bayi menangis
Bapak bawa anak sambil teriak
Tolong...tolong...

Semua hilang tinggal kenang
Senyap sepi tersisa tenang
Gempa bumi cipta kota mati
Bersama benci cinta sang pengabdi.
Sampai kapan ini terjadi?
Bisiknya pada hati sunyi

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat


Ada Cinta Di Donggala

Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari chating turun ke hati

Donggala punya cerita romansa
Lebih romantis dari rama shinta india
Romeo juliet dari roma
Lebih indah dari qois layla

Berawal dari ketikan jari
Cinta tumbuh dan bersemi
Asmara bertahta di relung hati
Hingga hilang musnah tertelan bumi

Janji suci terbayar kini
Sehidup semati sudah terbukti
Gempa bumi jadi saksi
Cinta tulus sucu dari hati.

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat


Kembali pada-Nya

Cinta, cinta Allah yang terbaca
Pada musibah gempa yang kami terima di Lombok
Terguncang rasa kami saat itu
Pasrah, takut, ikhlas, menyesal
Semua menyatu dalam perasaan kalut
Tak ada bedanya si Kaya dan si Miskin
Tak terlihat siapa Alim siapa berdosa
Yang terdengar hanya ujaran minta ampun dan pujian kepada Allah
Kami tidak sempat membawa apapun berlari, bahkan kami tak beralas kaki malam itu
Berbulan-bulan kami tinggal di pengungsian
Kini, terdengar lagi berita tentang cinta Allah di Palu dan Donggala
Rabb, menetes air mata ini melihat musibah mereka yang lebih dahsyat daripada kami
Ngeri, hati ini
Terucap kata mohon ampun pada-Mu ya Rabbi
Jangan hukum kami karena kebodohan kami
Bimbing kami ya Rabb...
Menuju jalan yang Engkau ridhoi

By: Neli Jalius


Sujud Akhir September

Adzan di kumandangkan Jamaah berdatangan
Bersama menyembah Tuhan atas panggilan Iman.
Rakaat belum selesai di tunaikan
Lumpur hitam datang menghantam

Doa terkahir belum sempat di bacakan.
Bubar berlarian cari selamat Allahu Akbar...
Petobo hilang di telan bumi
Gempa Tsunami kerjakan tugas dengan rapi.

Pergi ke Ngatabaru, Loru Parovo, Kawatuna.
Semua sama
Gelap gulita jerit menggema.
Semua porak poranda lebih cepat dari kedipan mata.
Hanya tinggal doa berbekal sujud terakhir yg belum sempurna.

Semoga di terima di sisinya. Amin.....
 


By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat

~TANGAN-TANGAN MALAIKAT DITENGAH DUKA~
(untuknya Palu, Sigi dan Donggala)

Suara gemuruh menyeruak getarkan dada
Teburan ombak berbuih menghantam raga
Bangunan angkuh yang dulu berdiri kokoh
Kini lebur dalam kehancuran

Berjuta-juta nyawa tengadah dalam do'a
Lantunan dzikir mengalir getir tiada henti
Berderai air mata
Berbisik memohon ampunan kepada Sang penguasa

Jeritan tangis menggema dimana-mana
Mengantarkan Jiwa-jiwa yang telah tiada
ke alam keabadiannya
tuk bersemayam dalam pusara tak bertuan

Asa tak mampu lagi mereka genggam
Hanya uluran tangan tanpa pamrih mereka harapkan
Hati yang tulus memberi mereka kedamaian
Tuk kembali bangkit dengan langkah gemetar

Saudaraku kalian tidak sendiri
Ribuan tangan tangan malaikat ditengah duka
Bergandengan menuju kearahmu
Dengan do'a kita bersama berangkulan
Memohon ridho perlindungan kepada-Nya
Sang pemilik dunia beserta segala kehidupan

Oleh: Inar Nurdin
Sulsel, 06 Oktober 2018


Ada Cinta Di Donggala

Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari chating turun ke hati

Donggala punya cerita romansa
Lebih romantis dari rama shinta india
Romeo juliet dari roma
Lebih indah dari qois layla

Berawal dari ketikan jari
Cinta tumbuh dan bersemi
Asmara bertahta di relung hati
Hingga hilang musnah tertelan bumi

Janji suci terbayar kini
Sehidup semati sudah terbukti
Gempa bumi jadi saksi
Cinta tulus sucu dari hati.

By: Abunawas Joyobinangun Hadiningrat


TIADA DAYA

Tiada daya
Tiada upaya
Kala alam menuai murkanya
Kala amarahnya berbicara
Hanya ada jerit meronta

Manusia bisa apa
Tekhnologi hanya sebatas logika
Tiada daya manusia
Kala sang penguasa semesta mengirimkan bencana

Sadarkah manusia
Kala riuh gemerlap dunia
Melenakan segalanya
Hancur seketika tak bersisa

By √ie🌹🌹

ULURKAN TANGANMU SAHABAT

Bumi bergetar
Tanah merekah membelah
Gedung, rumah, pondok
Roboh tak berbentuk

Laut murka terguncang gempa
Unjuk gigi pamer kekuatan
Gelombang tinggi menyapu pantai
Meluluh lantakkan yang tergapai

Jerit tangis kepedihan menggema
Kelaparan dan penyakit melanda
Mari ulurkan tangan sahabat
Jangan hanya menonton diam
 


By: Lembayung Senja
Read More